Pencarian

Sabtu, 21 Desember 2024

Pembelajaran Berdiferensiasi

      
       Pembelajaran berdiferensiasi adalah pembelajaran yang di dalamnya terdapat serangkaian kegiatan yang disusun secara sistematis oleh guru agar mampu mengakomodir seluruh kebutuhan murid yang berbeda di dalam kelas atau lingkungan sekolah. Sebagai guru, tentunya dipahami bahwa jumlah murid yang diajar di dalam kelas memiliki keberagaman tersendiri karena sejatinya setiap murid memiliki keunikannya masing-masing. Dengan keunikan tersebut, guru sebagai pendidik bertindak sebagai fasilitator dalam memahamkan materi kepada murid dan memfasilitasi agar semua murid mampu memproses ide atau informasi yang diperolehnya serta mampu mengembangkan suatu produk sesuai dengan kemampuan muridnya masing-masing. Untuk itu, pada pembelajaran berdiferensiasi, perlu persiapan atau strategi pembelajaran yang tepat dari guru baik meliputi diferensiasi konten, diferensiasi proses dan diferensiasi produk dengan mengacu pada aspek pemetaan kebutuhan belajar murid. Dalam merancang pembelajaran berdiferensiasi kita harus dapat membuat keputusan- keputusan yang tepat terkait dengan :
  1. Lingkungan belajar
  2. Tujuan Pembelajaran
  3. Penilaian berkelanjutan
  4. Respon terhadap kebutuhan belajar
  5. Manajemen kelas yang efektif
Dasar pemetaan kebutuhan belajar murid dalam menerapkan pembelajaran berdiferensiasi meliputi tiga hal, yaitu:

1. Kesiapan Belajar Murid
        Sebelum mempelajari materi atau topik, guru perlu memetakan kebutuhan murid. Dalam hal ini, guru harus mendiagnosa kesiapan belajar murid. Misalnya, pada diferensiasi konten, ada murid yang sudah siap mempelajari materi yang di dalamnya terdapat masalah berupa tantangan atau kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS). Ada juga murid yang mungkin masih perlu mempelajari hal-hal yang mendasar dalam memahami materi. Tentunya, perbedaan kognitif dari murid membantu guru untuk mempersiapkan bahan ajar, cara atau strategi yang dapat mengakomodir kebutuhan tersebut dalam pembelajaran. Jumlah bantuan atau dukungan yang diberikan guru kepada murid menyesuaikan dengan tingkat kesiapan belajar murid itu sendiri.

2. Minat Belajar Murid
        Hal lain yang perlu dilakukan sebelum melakukan pembelajaran berdiferensiasi adalah guru perlu memetakan murid berdasarkan minat belajarnya. Sebagai contoh, ada murid yang senang belajar seni, olah raga, sains atau bidang-bidang tertentu. Dalam hal ini, guru harus siap untuk memfasilitasi kebutuhan murid tersebut. Guru dapat memberikan pilihan kepada muridnya untuk belajar sesuai dengan minatnya, misalnya dalam menghasilkan produk. Dalam diferensiasi produk, murid menghasilkan produk sebagai bentuk pencapaian tujuan pembelajaran yang disesuaikan dengan minat belajar murid masing-masing. Murid diberikan kebebasan dalam belajar. Murid bebas menghasilkan produk baik berupa teks atau tulisan seperti artikel, narasi, karangan atau bentuk produk lain yang sesuai minat belajarnya seperti audio, video, poster, mind mapping dan lainnya baik secara individu maupun secara berkelompok selama produk tersebut merujuk pada indikator atau standarisasi minimum penilaian.

3. Profil Belajar Murid
      Pemetaan kebutuhan murid berdasarkan profil belajar murid lebih kepada bagaimana murid belajar sesuai dengan gaya belajarnya yang beragam atau bervariasi. Misalnya pada diferensiasi proses, untuk murid yang memiliki gaya belajar visual maka pada proses pembelajaran guru dapat memberikan materi dengan menggunakan media berupa gambar-gambar, tampilan slide power point, grafik dan sebagainya yang membantu murid dalam belajar dan mengaitkan konsep satu dengan yang lainnya sesuai dengan kehidupan sehari-hari. Demikian pula, untuk murid yang memiliki gaya belajar auditori maka guru dapat memberikan materi menggunakan atau diiringi dengan musik.

    Dengan ketiga dasar pemetaan tersebut, guru akan mampu merancang pembelajaran berdiferensiasi dengan baik agar tujuan pembelajaran dapat dicapai, yaitu mampu mengakomodir segala perbedaan dari murid, apa yang dibutuhkan oleh murid dalam belajar dan apa yang dapat dilakukan oleh murid terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya serta bagaimana guru dapat merespon seluruh kebutuhan belajar murid yang berbeda tersebut. Pembelajaran berdiferensiasi tidak berarti bahwa guru harus melakukan kegiatan yang berbeda dalam membuat perencanaan pembelajaran atau menyusun beberapa perencanaan pembelajaran untuk setiap kali pertemuan. Namun, dalam melakukan praktek pembelajaran berdiferensiasi tentunya harus dilakukan secara efektif dan efisien, mempertimbangkan moda, usaha dan waktu yang digunakan.

Bagaimana pembelajaran berdiferensiasi dapat dilakukan di dalam kelas?
    Pembelajaran berdiferensiasi dapat dilakukan dengan beberapa langkah:
  1. Pertama, lakukan assesmen diagnostik kepada siswa untuk dapat mengetahui kebutuhan belajar siswa dan menyusun pemetaan kebutuhan belajar siswa. Pemetaan kebutuhan belajar siswa mencakup 3 aspek yaitu kesiapan belajar (readiness), minat dan profil belajar siswa.
  2. Kedua, setelah pemetaan dilakukan kita membuat rancangan pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan belajar siswa. Dalam menyusun rancangan pembelajaran ini tentunya guru harus benar-benar memperhatikan tujuan pembelajaran, tujuan pembelajaran tersebut harus dapat terdefinisikan dengan jelas dan dapat mengakomodir kebutuhan belajar siswa. Kemudian dari tujuan pembelajaran kita merancang kegiatan pembelajaran. Di rancangan kegiatan pembelajaran ini kita harus menyusun alur strategi pembelajaran diferensiasi sebaik mungkin, sesuai dengan pemetaan yang dilakukan di awal, strategi manakah yang akan diterapkan apakah itu diferensiasi konten, diferensiasi produk, atau diferensiasi proses, atau bahkan kombinasi dari beberapa strategi tersebut. Hal lain yang tak kalah penting harus diperhatikan adalah penilaian atau asesmen yang akan diberikan, asesmen tersebut haruslah memiliki korelasi dengan tujuan pembelajaran dan kegiatan pembelajaran yang telah ditetapkan dan dilaksanakan.
  3. Setelah rancangan pembelajaran disusun, implementasikan rancangan pembelajaran diferensiasi tersebut di dalam kelas. Perhatikan setiap tahapan ketika kegiatan pembelajaran berlangsung, kita harus mengingat kembali filosofi pemikiran ki Hadjar Dewantara bahwa setiap individu adalah unik, mereka memiliki kebutuhan belajar yang tidak sama.
Bagaimana pembelajaran berdiferensiasi dapat memenuhi kebutuhan belajar murid dan membantu murid mencapai hasil belajar yang maksimal?
    Pembelajaran diferensiasi dapat memenuhi kebutuhan belajar murid dan membantu murid ketika:
  1. Rancangan pembelajaran diferensiasi yang dibuat itu cukup kuat untuk melibatkan dan menantang murid dalam belajar di kelas, sehingga murid-murid akan menjadi siswa yang proaktif.
  2. Tugas-tugas yang diberikan pada perencanaan diferensiasi bersifat kualitatif bukan kuantitatif, artinya kita tidak memberikan tugas dalam jumlah yang berbeda ketika ada siswa yang memiliki kesiapan belajar yang berbeda-beda melainkan sifat dari tugas itu yang berbeda.
  3. Penilaian tidak lagi fokus pada penilaian akhir (asesmen sumatif) tetapi mulai dari asesmen diagnostik, asesmen formatif, dan asesmen sumatif ketiganya terlaksana dengan baik, bahkan lebih baik lagi jika porsi asesmen formatif lebih besar, sebab asesmen formatif ini lebih menekankan pada proses, dan proses jauh lebih penting dibandingkan nilai akhir karena di proses itu terdapat penilaian terhadap kesiapan belajar, minat, dan profil belajar siswa.
  4. Dalam pembelajaran diferensiasi menggunakan beberapa pendekatan terjadap konten, proses, dan produk. Dengan menggunakan pendekatan terhadap konten, proses dan produk itu akan mendorong pertumbuhan siswa dalam usaha mereka mencaapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan, serta untuk memajukan atau meningkatkan proses pembelajaran di kelas.
  5. Pembelajaran diferensiasi dirancang berpusat kepada murid.
  6. Pembelajaran diferensiasi dirancang dengan memadukan pembelajaran dari seluruh kelas, kelompok atau individual.
  7. Guru berkolaborasi dengan murid secara kontinu sehingga mengubah peluang belajar menjadi lebih efektif
      Melaksanakan pembelajaran berdiferensiasi dengan efektif dan efisien juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Sebagai guru, tentu memiliki peran yang sangat penting dalam menciptakan atmosfer lingkungan belajar yang memungkinkan murid untuk berada dalam kondisi jauh dari rasa takut, berani dan tampil percaya diri dalam mengungkapkan ide atau pendapat, senang dalam berkolaborasi, berpartisipasi aktif dalam diskusi, menyukai tantangan atau hal-hal baru sehingga murid mendapatkan pengalaman belajar yang bermakna. Dalam hal ini, berbagai pendekatan dilakukan oleh guru terhadap konten, proses dan produk dalam pembelajaran berdiferensiasi untuk menumbuhkan motivasi murid agar menjadi pembelajar sepanjang hayat. Demikian pula, umpan balik, evaluasi dan refleksi secara kontinyu juga terus dilakukan agar guru pun menjadi pembelajar sepanjang hayat. Jika pembelajaran berdiferensiasi ini dilakukan dengan efektif dan efisien maka semua murid akan merasa aman dan nyaman dalam belajar serta pemenuhan kebutuhan murid dapat terwujud, tidak akan ada murid yang merasa diistimewakan atau sebaliknya. Implementasi pembelajaran berdiferensiasi ini juga akan memberikan kemudahan bagi guru dalam memetakan dan mengakomodir seluruh kebutuhan murid untuk mempersiapkan mereka dalam menghadapi tantangan dan perubahan zaman yang selalu berubah.
    Pembelajaran berdiferensiasi dirancang dan dilaksanakan untuk mewujudkan pembelajaran yang berpihak kepada murid, sperti yang telah dipelajari di modul Filosopi Pemikirian Ki Hadjar Dewantara, bahwa setiap siswa memiliki pribadi yang berbeda dan memiliki keunikannya masing-masing, tugas guru harus dapat melihat dengan baik keberagaman kebutuhan siswa ini dan dapat mengakomodirnya dalam pembelajaran. Untuk dapat melakukan perubahan dalam pembelajaran dibutuhkan tekad dan keinginan yang kuat, konsisten, serta kontinu dan tak lupa melibatkan kolaborasi dengan pihak lain, oleh karena itu tentu kita harus memiliki visi, misi, dan tujuan yang jelas dalam menjalankan peran kita sebagai agen tranformasi pendidikan menuju pendidikan yang merdeka.

 

Salam Merdeka Belajar
Didik Cahyono, S. Pd
CGP Angkatan 4 – Kabupaten Kubu Raya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar